Rabu, 14 Oktober 2015

Makanlah yang baik baik jika ingin doamu di kabulkan

Assalamu'alaikum Warahmtullahi Wabarakatuh

Terkadang atau bahkan sering kita berdo’a tetapi kok do’a kita tidak diijabah oleh Allah swt.
Jika ini terjadi pada diri kita, hendaklah kita introspeksi diri apakah cara berdo’a kita sudah benar, ibadahnya sudah tekun atau apakah gerangangan aktifitas yang kita lakukan yang bertentangan dengan jalan Allah swt.
Didalam salah satu riwayat Rasulullah saw pernah mengatakan bahwa ada seorang musafir yang berdo'a tetapi tidak diijabah oleh Allah swt, padahal do’a seorang musyafir itu adalah salah satu do’a yang makbul. Rasulullah saw menyatakan bahwa do’anya tidak makbul karena musyafir itu telah memakan makanan yang haram, minuman yang haram, dan pakaiannya pun dari hasil yang haram pula, sehingga do’anya tidak dikabulkan oleh Allah swt.

Jadi jelaslah bahwa makanan, minuman yang haram karena zatnya atau karena cara mendapatkannya akan menghambat do’a kita untuk dikabulkan oleh Allah swt.
 
 
 

Ini dikarenakan Allah swt itu Maha Suci dan tentunya Dia menyukai hal-hal yang bersih juga atau menerima harta yang suci dari hambanya.
Allah berfirman: 
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah”. (QS. 2:172).

Di ayat lain juga Allah swt menyatakan
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. 23:51).

Sahabat G+ DAN sahabat FB…. oleh sebab itu marilah kita berhati-hati dari mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram dan mencari rezki dengan cara yang tidak terpuji atau bukan dijalan Allah yang tentunya akan menjadi darah dan daging didalam tubuh kita yang akan menghalangi makbulnya do’a kita dan konon hal ini juga membuat kita berat untuk beribadah dan mengingat Allah swt (dzikir).
Dan bukan hanya itu saja, janganlah kita memakan hak orang lain bahkan hak anak yatim dan fakir miskin yang telah diberikan Allah swt melalui kita. Keluarkanlah hak-hak mereka itu melalui zakat, infaq dan sadaqoh dan Insya Allah diri kita akan bersih dari barang-barang yang haram dan hal ini akan membuat kita gampang dan gemar beribadah dan sudah barang tentu Allah swt akan menyukainya dan Insya Allah do'a-do'a kita pun akan diijabah olehNya.

Bahagia karena SURGAKU ada DIDADAKU

Assalamu'alaikum Warahmtullahi Wabarakatuh


Kebahagiaan, begitu mudah diucapkan namun semudah itukah diwujudkan? Banyak orang tak menemukan kebahagiaan hidup karena ia tak tahu apa makna dari kebahagiaan dan dimana kebahagiaan itu berada. Hanya dalam agama Islamlah ketenangan hati, kebahagiaan hakiki dan impian-impian nyata itu akan dinikmati.




Demi sebuah kebahagian sejati, seorang Salman al-Farisi tahan menempuh ribuan kilometer melintasi gurun pasir gersang, menembus belantara dan menyeberang samudera. Pengembaraan spektakuler itupun akhirnya berlabuh ketika ia bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hanya agama Islamlah yang menjanjikan kebahagiaan hidup abadi. Banyak cerita dan kisah para dokter, pendeta, biarawati, selebritis maupun tokoh–tokoh politik yang telah bermetamorfosa hingga mereka memilih Islam sebagai jalan hidup.
Kaum muslimin tak perlu terkecoh dan terpesona oleh orang–orang yang memiliki kekayaan melimpah, jabatan yang prestisius, pasangan hidup yang menawan, namun mereka jauh dari nilai–nilai Islam yang lurus. Mungkin kelihatannya mereka selalu happy, namun pada hakikatnya mereka belumlah mendapatkan kedamaian hakiki.
Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah, meski hidup dalam penjara yang sangat jauh dari kenikmatan dunia, namun beliau dengan semangat dan lantang mengatakan,
أنا جنّتي في قلبي، وبستاني في صدري
“Surgaku ada di dadaku”
Seorang mukmin akan merasakan manisnya iman ketika ia mengenal Allah, Rasul dan agamanya. Itulah sumber kebahagiaan tertinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. meski kehidupannya sangat bersahaja dengan serba minimalis, namun beliau pun mengatakan, “Rumahku surgaku.”
Menjadikan dunia di tangan hanya dalam genggaman, sedangkan hatinya tetap tertuju pada akhirat. Hal ini akan terjadi jika anda berorientasi pada kebahagiaan di kampung keabadian. Karena puncak kesuksesan seorang muslim hanyalah di saat ia dimasukkan ke dalam surga Allah SWT dan dijauhkan dari neraka-Nya.
Jika anda berfikir tentang kebahagiaan, berarti anda berupaya keras agar kebahagiaan itu terjadi dalam hidup anda. Tentu semuanya dengan izin Allah. Malik bin Dinar mengatakan, “Kebanyakan penduduk dunia, ketika meninggalkan dunia mereka belum mencicipi kenikmatan dunia yang paling nikmat, yakni mengenal Allah.”